Informasi Teknologi, Tutorial Blog Dan Pemrograman

Coretan Filsafat

Coretan Filsafat


 http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2008/11/filsafat-pendidikan.jpg
    Mengingat apa yang telah saya baca serta melatih insting saya dalam menulis, selain itu harapan saya yaitu mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat. Terkait dengan judul  yang saya tulis, ini merupakan pertama kalinya saya menulis artikel tentang filsafat. Karena baru-baru ini saya sedikit membaca lembar halaman buku mengenai filsafat.  
    Saya berasumsi bahwa filsafat “ tidak membuat  roti bakar”. Ucapan ini mungkin sepenuhnya benar. Filsafat tidak memberi idetifikasi untuk mencapai taraf hidup yang lebih tinggi, juga tidak memberikan perspektif teknik-teknik baru untuk membuat sebuah bom atom.
    Meskipun filsafat “tidak membuat roti bakar”, namun filsafat dapat menyiapkan tungkunya, menyiapkan alat-alat untuk membakar roti tersebut, menambah jumlah selai secara layak dan mengangkat roti itu dari tungku secara tepat kemudian roti tersebut siap saji. Secara sederhana dapat diartikan bahwa tujuan filsafat ialah mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin, dan menerbitkan serta mengatur semua itu didalam bentuk yang sistematis. Filsafat membawa kita kepada pemahaman dan membawa kita kepada kehidupan yang lebih layak. Perspektif klasik pada tahun 399 SM, socrates dihukum mati atas tuduhan merusak jiwa kaum muda di Athena. Ia harus mati dengan minum racun pada hari tertentu. Socrates mempunyai banyak teman kaya raya dan menurut mereka hukuman yang dijatuhkan kepada socrates salah, karena itu mereka membantu socrates melarikan diri dan mereka pun bersedia menyuap pegawai penjara dan membujuk socrates agar melarikan diri.
    Bagi manusia praktis, pastilah ia akan berkeinginan untuk meninggalkan penjara secepatnya, tetapi tidak demikian halnya dengan socrate. Socrates mempertimbangkan kesempatan tersebut, waktu itu socrates berkata apakah perbuatan melarikan diri itu layak bagi dirinya. Nah, inilah perkataan seorang filsuf saat terdesak dan dalam keadaan kesulitan serta bertaruh nyawa. Secara hati-hati dan  jeli socrates mengajukan alasan-alasan bagi pelarian dirinya. Dengan sikap pro-hati-hati, Socrates meneliti alasan-alasan lain yang tidak menyetujui ia melarikan diri. Akhirnya, teman-temannya sepakat bahwa tidaklah cepat bagi socrates untuk melarikan diri dari permasalahan. Pada saat itulah pembicaraan kefilsafatan berakhir. Socrates bertindak. Tindakannya didasarkan atas pemikirannya, tetapi tindakan itu tidak merupakan bagian dari pemikiran tersebut. Socrates tetap tinggal di penjara, dan ia pun ..... minum racun! Contoh tadi menunjukkan bahwa filsafat berbeda sama sekali dengan membuat roti bakar. Filsafat merupakan suatu analisa secara hati-hati terhadap penalaran-penalaran mengenai suatu masalah, dan penyusunan secara sengaja serta sistematis atas suatu sudut pandangan yang menjadi landasan suatu tindakan. Perlu digaris bawahi bahwa aktvitas yang kita namai kefilsafatan itu merupakan perenungan atau pemikiran.
    Pemikiran jenis ini berupa meragukan segala sesuatu, mengajukan pertanyaan, menghubungkan gagasan satu dengan yang lainnya, menanyakan “mengapa”, mencari jawaban yang lebih baik dengan jawaban yang tersedia pada pandangan pertama. Filsafat sebagai perenungan mengusahakan kejelasan, keruntutan, dan keadaan. 

Mata sudah ngantuk, tugas pun masih numpuk, lain kali kita sambung lagi ya :) 

                                                                                                                  




Posted by Unknown, Published at 05.09 and have 7 comments

7 comments:

  1. ow ow ow. abang di tunggu posting selanjutnya

    BalasHapus
  2. yang dimaksud dengan keruntutan dan kejelasan itu apa gan ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. sistematin dan logis dan jelas serta bersifat universal.

      terima kasih telah berkunjung

      Hapus
  3. Balasan
    1. new bie mas, makasih atas kunjungannya :)

      Hapus
  4. terimakasih mas atas kunjungannya

    BalasHapus