Motivasi ketika kuliah hancur

     Setiap rencana dalam kehidupan kadang tidak berjalan dengan semestinya, hal tersebut pertanda bahwa kehidupan manusia sudah ada yang mengatur yaitu tuhan yang maha kuasa, akan tetapi hal itu tidaklah menjadi acuan atau sebuah alasan dalam mengalami kegagalan dalam suatu rencana kehidupan pribadi. "ini adalah takdir saya mas, ini adalah guratan kehidupan saya abang ?!!?!!?!!".  Pemikiran dan ungkapan seperti itu rasanya tidak pantas untuk manusia yang dibekali otak kanan dan otak kiri untuk berfikir. Apa gunanya otak jika hanya berpangku tangan terhadap guratan hidup. Sebuah pemikiran abstrak yang melahirkan persepsi untuk melemahkan semangat berubah menjadi lebih baik yaitu dengan membuang jauh-jauh sifat yang terlalu panatik terhadap guratan hidup. Saya percaya Tuhan dan tentang sebuah takdir yang diberikan kepada ciptaannya bahwa setiap makhluk hidup yang diciptakannya telah ditentukan takdirnya, akan tetapi semua itu jangan menjadikan kita sebagai alasan seperti yang sudah dituliskan diatas tadi, yaitu menyertakan takdir sebagai alasan kegagalan. Berusaha adalah proses yang sangat menentukan dalam mewujudkan sebuah impian, akan tetapi jangan lupa untuk berdo'a karena usaha tanpa do'a itu sebuah kesombongan mengingat kita adalah makhluk yang diciptakan oleh yang maha kuasa bukan makhluk yang tercipta dengan sendirinya oleh karena itu doa berperan sangat penting dalam proses ketika kita sedang berusaha. 

    Saya pernah gagal dan terpuruk dalam masa-masa dimana saya masih tertarik dengan dunia malam dan pergaulan bebas. Kuliah saya berantakan dan banyak mata kuliah yang tertinggal, kebodohan dalam diri saya seakan-akan menjadi mimpi nyata yang selalu menghantui disetiap saya mendengar obrolan bertema masa depan, merasa tidak berguna karena sudah mengecewakan orang tua. IP disetiap semester selalu hancur, kebodohan seakan-akan melekat dalam otak kanan dan kiri saya, akan tetapi masih ada setitik api semangat dalam hati saya. "saya ingin sukses, saya ingin sukses dan saya tidak mau terjatuh lagi" mungkin cuma itu kalimat untuk membesarkan hati saya. Saya sangat bersyukur dengan pengalaman keterpurukan yang pernah saya alami, dengan itu saya mendapat pelajaran dan motivasi untuk berubah. Ternyata kuliah itu bukan hanya sekedar materi atau pun keseriusan yang membuat jenuh kehidupan seorang mahasiswa/i, anggap saja kuliah sebagai taman bermain yang membuat kita butuh terhadap semua aspek yang ada didalamnya.Hari ini juga saya berlari dan terus berlari untuk mengejar mimpi dan menata ulang mimpi-mimpi saya. Saya kembali bersyukur dan selalu bersyukur kerja keras saya menghasilkan kepuasan bagi saya tersendiri, semester kemarin Indeks Prestasi saya 0, (NOL KOMA), "SANGAT MENGERIKAN BUKAN" sekarang sudah bisa merubah menjadi 3, (TIGA KOMA). Proses itu tidak pernah bohong kawan dan pasti ada perbedaan antara orang-orang yang kerja keras dan santai. Satu lagi yang menjadi motivasi saya yaitu larinya orang karena takut dan larinya orang karena merasa mengetahui jalan kehidupan,  larinya orang yang pernah berlari karena semua hal tadi itu pasti ada perbedaan. Orang yang berlari karena pernah jatuh dan merasa takut ia akan berlari sekencang-kencangnya tapi ia akan tersesat karena tidak mengetahui kemana ia akan berlari kemudian larinya orang karena mengetahui jalan ia akan berlari tetapi tidak sekencang orang yang lari karena ketakutan dan yang terkhir yaitu larinya orang yang pernah terjatuh ia tidak pernah takut karena pernah mengalami keterpurukan dan ia juga telah mengetahui jalan mana saja yang akan ia tempuh agar ia tidak terjatuh kembali.

   Sebagai penutup tulisan ini saya ingin mengajak kepada para pembaca yang budiman yang pernah mengalami keterpurukan dalam masa menempuh pendidikan di perguruan tinggi, ingat bahwa jatuhnya sebuah rencana atau pun angan-angan itu bergantung dengan prosesnya dan kerja keras sebagai aspek yang paling penting dalam proses tersebut. Sekian dan terimakasih :)

Posted by Unknown, Published at 08.07 and have 5 comments