
Disamping bergelut didunia wirausaha beliau
sangat aktif dalam organisasi karena tuturnya beliau beranggapan bahwa
organisasi itu merupakan salah satu media yang bisa melatih pribadi seseorang
menjadi seseorang yang berkarakter dalam artian mempunyai motto dan tujuan
hidup. Beliau menekuni hidup dalam organisasi sejak masa-masa SMP. Saat masih
duduk di bangku sekolah menengah pertama, beliau menjabat sebagai wakil OSIS
(organisasi intra sekolah) , karena sifatnya yang supel dan mudah bergaul
dengan orang-orang, sehingga beliau
mudah menjalin hubungan dengan rekan-rekannya, baik yang satu sekolah,
maupun yang diluar sekolah. Menginjak masa Sekolah Menengah Atas beliau semakin
aktif dalam organisasi seperti OSIS, Pramuka dan lain-lain, hingga beliau
mempunyai banyak kenalan dan kenalan tersebut menjadikan beliau jalan serta
memberikan kemudahan mengembangkan bisnisnya dibidang clothing, ujarnya dalam
wawancara kami ’80% relasi didapatkan ketika saya berorganisasi dan sisanya
adalah saat kuliah, karena didalam organisasi kebersamaan dan keakraban tumbuh
dengan begitu mudahnya sehingga apresiasi teman-teman sangatlah tinggi entah
dengan karya saya, usaha saya bahkan lagu-lagu yang saya ciptakan, saya pikir
ini adalah kekonyolan, akan tetapi dimata mereka ini merupakan kerja
keras yang patut dicontoh dan dikembangkan, alhasil lumayan membuat saya bangga
dan bisa mengembangkan usaha saya dan mengimplementasikan ide-ide gila saya di
bidang wirausaha’. Tidak cukup puas dengan pengalamannya dibidang
organisasi, beliau juga mencoba terjun dibidang seni, yaitu dibidang
seni tari. Setelah beliau mempelajari beberapa gerakan tarian tradisional
Indonesia sepert tari kecak asal bali,tarian kuda lumping, tarian
Jaipong asal karawang, tarian rakyat subang yang digunakan pada
iring-ringan sisingaan, berawal dari mempelajari tarian-tarian tersebut
beliau mempunyai inspirasi untuk menggabungkan beberapa tarian tradisional yang
melahirkan jenis tarian baru yakni tarian kuda lumping dengan karakteristik
yang berbeda, tarian kuda lumping ini sekaligus mengadopsi tarian-tarian
lain sehingga melahirkan tarian kuda lumping yang sangat istimewa dan
memanjakan hati penikmat budaya. Setelah menciptakan tarian baru tersebut
beliau mencoba menampilkan tariannya pada salah satu acara pernikahan
tetangganya. Memang pada saat pertama kali pentas membawakan tarian tersebut,
respons penonton tidak begitu antusias karena merasa aneh dan heran dengan
jenis tarian yang beliau bawakan, namun setelah beliau menciptakan kronologi
lahirnya tarian tersebut kepada masyarakat sekitar, masyarakat menjadi mengerti
dan mengapresiasi usaha dan kerja keras beliau untuk melestarikan budaya
tradisional, pada kesempatan lainnya beliau diundang kembali dalam oleh
sepupunya dalam acara khitanan. Sebelum menampilkan tarian yang akan beliau
bawakan beliau bercerita tentang kronologi lahirnya tarian yang akan beliau
bawakan. ‘memang ini tarian baru yang mungkin belum pernah anda lihat,
tarian ini menggabungkan beberapa tarian tradisional Indonesia, tarian ini
adalah simbol untuk menginspirasi generasi remaja masa kini bahwa tarian
tradisional bernilai atraktif dan menarik’, ujarnya sebelum menampilkan
tarian. Setelah menampilkan tariannya beliau sering diundang dalam acara-acara
penting kemasyarakatan hingga beliau dipromosikan oleh salah satu pemangku adat
desa untuk mengembangkan tarian tersebut diluar daerah. Betapa populernya
tarian yang beliau bawakan banyak orang tertarik untuk mempelajari tarian
tersebut. Sampai saat ini beliau mempunyai beberapa orang murid untuk
mengembangkan tarian tersebut menjadi tarian yang benar-benar inovatif dan
menarik hati penikmat budaya.
Usahanya dibeberapa bidang membuat omset beliau semakin bertambah dan
mampu mengembangkan usaha-usaha lainnya seperti usaha Clothing beliau. Kini
omset beliau hampir mencapai puluhan juta.
Hingga kini usahanya terus berkembang dan yang paling pesat
perkembangannya yaitu dibidang Clothing.
Posted by 21.52 and have
0
comments
, Published at